Bank BRI sedang mempertimbangkan untuk kembali menurunkan suku bunga dasar kredit sebagai upaya untuk mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan Bank BRI, menerangkan bahwa penurunan suku bunga itu diperuntukkan untuk segmen pinjaman ritel dan mikro (Idntimes, 21/10/2020).
Salah satu petinggi Bank BRI itu menyampaikan pernyataan di atas pada 15 Oktober 2020.
Secara lebih rinci, pinjaman ritel mengalami penurunan 5 basis poin menjadi 9,75 persen.
Sedangkan untuk pinjaman mikro turun 25 basis poin ke angka 16,50 persen.
Terlepas dari kebijakan ini, segmen korporasi dan kredit konsumer tidak mengalami perubahan dimana keduanya belum memperhitungkan premi risiko.
Ketentuan mengenai penurunan suku bunga pinjaman ritel dan mikro itu akan berlaku efektif mulai 31 Oktober 2020.
Sebenarnya, Bank BRI sendiri telah menurunkan suku bunga kredit secara bertahap sejak adanya pandemi Covid-19 pada Maret lalu.
Adanya penyesuaian suku bunga kredit ini diharapkan mampu mendorong pemulihan iklim bisnis di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
UMKM memang menjadi core business Bank BRI sejak lama.
Ke depannya, Bank BRI akan tetap membuka peluang untuk menurunkan suku bunga kredit jika keadaannya memungkinkan.
Pertimbangan yang dimaksud seperti besar kecilnya penghimpunan dana masyarakat serta kondisi pasar terbaru.
Perseroan juga sudah menerapkan restrukturisasi kredit dengan penurunan rate pinjaman hingga 2-5 persen bagi nasabah yang terdampak pandemi.
Haru menegaskan bahwa dengan adanya program PEN dari pemerintah, Bank BRI merasa semakin percaya diri untuk tetap menyalurkan kredit.
Artikel menarik lainnya:
BRI Tawarkan Bunga KPR Mulai 7,15%