Dalam rangka menjaga keberlangsungan usaha para pelaku industri dalam negeri di masa pandemi Covid-19, pemerintah mencetuskan gerakan Bangga Buatan Indonesia.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Untuk mendukung itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong pelaku industri kreatif untuk melakukan transformasi digital.
Angela Tanoesoedibjo, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyatakan bahwa kampanye Bangga Buatan Indonesia dilakukan untuk menginisiasi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar masuk ke ranah digital (Kompas, 10/08/2020).
Sejak peluncurannya di bulan Mei 2020, tercatat 1,1 juta UMKM sudah bergabung di kampanye Bangga Buatan Indonesia ini.
Dalam konferensi pers virtual tersebut, Angela menambahkan bahwa pemerintah menargetkan 10 juta UMKM sudah go digital pada akhir tahun 2020.
Melihat tren masyarakat saat ini yang lebih suka berbelanja secara online, digitalisasi industri UMKM dijamin dapat menjaga keberlangsungan bisnis mereka.
Platform digital dapat memperluas pasar, serta memudahkan interaksi antara penjual dengan pembeli tanpa perlu repot melakukan kontak fisik.
Selain gerakan Bangga Buatan Indonesia, tercatat banyak pihak yang turut mencetuskan program untuk membantu pemulihan perekonomian nasional.
Salah satunya adalah Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) yang menginisiasi Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) 2020.
Gelaran itu melibatkan banyak sektor yang terdampak pandemi, seperti UMKM, serta ritel offline dan online.
Event yang dihujani beragam promo ini diharapkan dapat meningkatkan konsumsi masyarakat agar roda perekonomian kembali berputar.
Artikel menarik lainnya: