Usaha Kain Songket Mampu Bertahan di Tengah Kesulitan yang Menghimpit Berbekal Modal BRI

Berbekal dari sebatang songket, Yosi Irawati (43) asal Bukit Tinggi, Sumatera Barat memulai usaha kain songketnya. Bermula ketika Yosi memutuskan dan berhenti dari pekerjaannya serta memutuskan untuk memulai usaha kecil-kecilan pada tahun 2016 silam, Yosi membuka usaha ini pasca dia melahirkan anak ketiganya (Cnnindonesia, 30/09/2021).

Usahanya di mulai dengan menjual pakaian anak-anak hingga perlengkapan dapur. Yosi menuturkan bahwa, “Saya sudah terbiasa bekerja jadi bingung mau ngapain di rumah, saya coba untuk usaha kecil-kecilan”, ungkapnya pada Selasa (28/9/2021). Seiring berjalannya waktu dengan usahanya, Yosi merasa tidak ada kemajuan yang signifikan terhadap usaha yang di rintisnya.

Selanjutnya, Yosi mulai tertarik dengan usaha kain songket. Meski keinginan sudah melekat dalam dirinya namun modal belum ada ditangannya. Sehingga ia menabung untuk dapat membeli sebatang songket dengan harga 2,5 Juta. Berawal dari sebatang kain songket tersebutlah, Yosi mulai mulai menawarkan kain songket kepada rekan-rekannya.

Alhasil, Yosi mendapat respon yang baik dari para pelanggannya, bahkan usahanya pun mulai mendapat banyak permintaan. “Coba ditawari ke teman-teman kuliah dulu dan ternyata banyak yang minat, di situlah mulai berkembangnya usaha saya”, tutur Yosi. Seiring dengan berkembangnya usaha “Bubu Songket” banyak pula peminat dari seluruh Indonesia, termasuk ke Papua, Kalimantan dan Sulawesi.

Bahkan kain songket Yosi telah menjangkau pasar ekspor, produknya telah menjangkau Malaysia dan Turki. Dalam sebulan, Yosi meraup keuntungan Rp 50 juta hingga 60 juta, perbulannya dia mampu menjual 15 kain songket dengan kisaran harga perbanderol mulai Rp 2,2 juta hingga Rp 8 juta. Seperti usaha lainnya, pada tahun 2018 Yosi juga mengalami kesulitan karena keterbatasan modal pada usahanya.

Bank BRI pun menolong usaha kain songket milik Yosi hingga bisa bertahan dan berlanjut sampai saat ini. Yosi menuturkan bahwa, “Sekitar tahun 2018, saya bekerja sama dengan keluarga suami, namun kini saya sudah berdiri sendiri. Saat mencoba mandiri, awalnya saya mengalami keterbatasan modal yang akhirnya mendapatkan solusi dari BRI untuk merintis usaha songket saya agar lebih maju lagi”.

Yosi pun mengaku begitu terbantu dengan pinjaman yang diberikan oleh bank BRI dan juga karena proses pengajuannya yang praktis. “saya sangat terbantu sekali waktu saya mengajukan. Prosesnya tidak sulit selama dokumen kita lengkap. Saya hanya baru sekali pinjam ke BRI tapi ternyata prosesnya cepat dan mudah”, ujar Yosi.

Sekarang Yosi sudah mampu mempekerjakan 10 orang masyarakat sekitar. Tujuh orang bertugas sebagai pengrajin tenun songket sedangkan tiga orang diantaranya bertugas sebagai penjahit dan packaging.

Tak hanya bantuan modal, Yosi juga dibekali dengan pelatihan dari BRI, diantaranya pelatihan cara memasarkan produk dimasa pandemi, peluang ekspor keluar negeri serta beberapa pelatihan lainnya.

Kemauan dan kerja keras yang selalu dijunjung oleh Yosi, akhirnya dia terpilih untuk tampil di pameran BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR. Yosi mengaku sangat bangga kesempatan berpihak padanya untuk memperoleh pengalaman pada pameran BRI tersebut.

“Kemarin pernah ikut pameran BRILianpreneur 2020 di Jakarta secara online. Waktu itu saya diminta mengajukan oleh BRI, setelah melakukan kurasi nyata usaha saya lolos dan bisa ikut pameran online. Pengaruhnya, banyak buyer yang menghubungi saya baik dari dalam maupun dari luar negeri, sehingga perrmintaan terus meningkat”. Tutup Yosi.

Designed by Alexander Rabu