Bank BRI akan menggunakan dana hasil transaksi right issue BBRI untuk membiayai sumber-sumber pertumbuhan baru di sektor usaha UMKM ultra mikro. Pemerintah memang telah mengagendakan pembentukan ekosistem ultra mikro atau holding BUMN Ultra Mikro (UMi).
Sunarso, Direktur Utama Bank BRI, menjelaskan bahwa potensi besar yang tersimpan di sektor usaha UMi nasional (Sindonews, 07/09/2021). Oleh karena itu, BBRI saham menjadi salah satu instrumen yang layak dimiliki oleh investor untuk kebutuhan jangka panjang.
Dari data yang dimiliki oleh BRI, saat ini ada sekitar 45 juta nasabah UMi yang butuh tambahan pendanaan. Sementara itu, baru ada sekitar 15 juta nasabah yang sudah tersentuh lembaga keuangan formal.
Rinciannya adalah 3 juta nasabah bank, 3 juta nasabah gadai, 6 juta nasabah grup lending, 1,5 juta nasabah BPR, dan 1,5 juta nasabah fintech. Sehingga, 30 juta nasabah yang belum tersentuh jasa keuangan formal menjadi BBRI berita baik bagi investor.
Dalam mengejar pertumbuhan, Bank BRI akan menerapkan dua macam strategi. Adapun strategi tersebut adalah menaikkelaskan nasabah existing dan bergerak go smaller dengan menyasar usaha ultra mikro.
Dengan semakin banyaknya komponen digital, maka proses akan berjalan secara lebih cepat dan murah. Perseroan akan memasang harga pelaksanaan right issue BBRI di level Rp 3.400 per lembar saham.
Seluruh saham Seri B milik pemerintah dalam Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) akan dialihkan kepada BRI. Dengan kondisi ini, investor bisa mengharapkan berita baik saat mencari tahu harga saham BBRI hari ini di masa depan.
Designed by Alexander Rabu