Right Issue, Saham BBRI Kokoh di IHSG

Bank BRI dengan kode emiten saham BBRI memasang target untuk bisa mengumpulkan dana segar sebesar Rp 41,15 triliun dari aksi korporasi right issue.

Nominal itu akan tercapai apabila seluruh pemegang saham publik mengeksekusi porsinya dalam rencana PUT I (Cnbcindonesia, 03/08/2021). Dalam kegiatan BBRI right issue, perseroan menerbitkan saham baru berwujud PMHMETD dengan jumlah sebanyak-banyaknya 28.677.086.000 saham.

Adapun nilai nominal saham yang ditetapkan adalah Rp 50 per lembar saham. Pemerintah dengan kepemilikan saham 56,75% akan mengambil seluruh bagian dengan melakukan inbreng atas saham milik pemerintah.

BBRI hari ini masih menunggu pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) paling lambat pada 30 Agustus 2021. Jika pernyataan efektif OJK keluar sesuai jadwal, maka jadwal perdagangan saham tanpa HMETD akan dimulai pada 8 September 2021.

Sementara itu, kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,44% pada perdagangan 2 Agustus 2021. Dalam penguatan tersebut, terpantau sebanyak 243 saham menguat, 263 saham melemah, dan 144 saham stagnan.

BBRI IDX termasuk salah satu saham yang banyak dilepas investor asing, bersama dengan BBCA (Bank BCA) dan BMRI (Bank Mandiri). Sementara itu, tiga besar saham yang banyak diburu asing adalah TLKM (Telkom), UNVR (Unilever), dan ASII (Astra).

Pelaku pasar masih menunggu kelanjutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sebelum menentukan langkah lebih jauh. Selama memperpanjang Aktivitas bisnis dan ekonomi akan masih dalam suasana tertekan apabila pemerintah memutuskan untuk memperpanjang PPKM.

Dengan BBRI harga saham di angka 3.740 atau naik 0,81%, saham BRI diperkirakan masih cukup aman menghadapi suasana PPKM.

Designed by Alexander Rabu