Right Issue BRI Adalah Kunci Pertumbuhan Segmen Ultra Mikro

Bagi yang belum familiar dengan dunia investasi, right issue adalah sebuah hak yang memungkinkan para pemegang saham yang ada untuk membeli efek baru.

Adapun definisi tersebut diambil dari Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal Nomor 26 Tahun 2003 (Kompas, 24/07/2021). Seringkali right issue artinya juga dikenal dengan sebutan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Biasanya, sebuah perusahaan melakukan right issue untuk menambah modal kerja, mendukung rencana aksi korporasi, ekspansi bisnis, hingga membayar utang. Right issue adalah penerbitan saham baru, dimana prioritas saham diperuntukkan kepada pemegang saham atau investor lama.

Apabila investor lama tidak menggunakan hak ini, maka bisa diambil oleh investor baru atau standby buyer. Istilah ini menghiasi media massa dalam beberapa bulan terakhir dikarenakan aktivitas right issue BRI.

Bank BRI telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk mendapatkan persetujuan aksi right issue BRI. Aksi right issue ini terkait dengan rencana pembentukan Holding Ultra Mikro bersama Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani.

Sunarso, Direktur Utama BRI, mengatakan bahwa right issue Juli 2021 bertujuan untuk mencari sumber-sumber pertumbuhan kredit baru (Kontan, 24/07/2021). Holding ini akan memberikan layanan keuangan kepada ekosistem ultra mikro agar pelaku usaha bisa naik kelas menjadi nasabah mikro.

Pada 2018, tercatat ada sekitar 45 juta usaha ultra mikro yang butuh bantuan pendanaan. Sementara itu, hanya 15 juta usaha ultra mikro diantaranya yang sudah tersentuh pendanaan dari lembaga keuangan formal.

Maka dari itu, right issue adalah sebuah aktivitas yang dapat meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat kelas bawah di Indonesia.

Designed by Alexander Rabu